Rabu, 02 September 2009

Botol Minuman Plastik yang Berbahaya


Hasil studi dari Harvard School of Public Health menemukan botol plastik minuman yang berbahan polikarbonat menghasilkan zat kimia biphenol A (BPA) yang larut dalam air dan membahayakan kesehatan. BPA yang masuk kedalam tubuh makhluk hidup, diketahui dapat mengganggu perkembangan reproduksi pada hewan. Sementara dampak terhadap manusia, dapat meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes. Ketika meminum air dalam botol kemasan, BPA ikut tertelan dan larut dalam tubuh manusia. Bahkan kadar zat BPA bisa meningkat dalam urine. BPA digunakan dalam ratusan bahkan ribuan produk kemasan minuman termasuk botol susu bayi. Yang mengkhawatirkan, bayi memiliki risiko lebih tinggi terhadap zat berbahaya ini. Pasalnya, para ibu bayi sering memanaskan botol susu sehingga dapat meningkatkan kadar BPA. Sehingga tentu saja zat ini dapat membahayakan jika tertelan oleh bayi. Tim peneliti Harvard menyurvei 77 orang mahasiswa yang biasa minum air dari botol kemasan berbahan stainles steel. Selama satu minggu, peneliti meminta mereka mengganti kebiasaan dengan meminum air dari dari botol kemasan botol plastik berbahan polikarbonat. Hasilnya, dalam kurun waktu satu minggu, terdapat peningkatan kadar BPA dalam urine sebesar 69 persen.