Sabtu, 27 Agustus 2011

Melatih Keseimbangan Otak Kiri dan Kanan


Langkah I : MELATIH OTAK KIRI

Otak kiri Anda bekerja untuk mengatur kemampuan dalam penalaran, bahasa, tulisan, logika dan berhitung. Daya ingat otak kiri bersifat jangka pendek (short term memory). Bila terjadi kerusakan pada otak kiri maka akan terjadi gangguan dalam hal fungsi berbicara, berbahasa dan matematika. Untuk mempertahankan kapasitas otak kiri Anda, cobalah untuk mempelajari bahasa baru atau melakukan permainan puzzles.


Langkah 2 : MELATIH OTAK KANAN

Fungsi otak kanan adalah untuk menangani proses berpikir kreatif manusia. Otak kanan biasa diidentikkan tentang kreatifitas, khayalan, bentuk atau ruang, emosi, dan warna.

Daya ingat otak kanan bersifat panjang (long term memory). Cara kerjanya tidak terstruktur dan cenderung tidak memikirkan hal-hal yang terlalu mendetail. Bila terjadi kerusakan pada otak kanan misalnya pada penyakit stroke atau tumor otak, maka fungsi otak yang terganggu adalah kemampuan visual dan emosi. Untuk menjaga ketajaman otak kanan Anda berlatihlah bernyanyi atau membuat kerajinan tangan.


Eight game
Pura-puralah menulis angka delapan tidur atau simbol ? di udara dengan tangan kiri dan kanan secara bersama-sama. Permainan sederhana ini bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan syaraf motorik kanan. Cobalah dan teruskanlah permainan ini setelah sarapan, selama dua menit setiap hari.

Thumb game
Acungkanlah jempol tangan kiri dan kelingking tangan kanan, sambil menyorongkan kedua belah tangan ke arah kanan. Sebaliknya, acungkanlah jempol tangan kanan dan kelingking tangan kiri, sambil menyorongkan kedua belah tangan ke arah kiri. Permainan sederhana ini bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan syaraf motorik kanan. Cobalah dan teruskanlah permainan ini bersama teman-teman setelah makan siang, selama dua menit setiap hari.

Pattern game
Gambarlah pola-pola tertentu di atas kertas kosong, dengan tangan kiri dan kanan secara bersama-sama, ke arah dalam, luar, atas, dan bawah. Selain bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan syaraf motorik kanan, permainan unik ini juga dapat menggali potensi visual. Cobalah permainan ini selama dua menit setiap hari, minimal 14 hari berturut-turut.

Specific crawl
Gerakkan tangan kanan serentak dengan kaki kiri. Kemudian balaslah, gerakkan tangan kiri serentak dengan kaki kanan. Idealnya, siku tangan menyentuh lutut. Iringi pula dengan lagu favorit. Selain bertujuan untuk menyeimbangkan syaraf motorik kiri dan syaraf motorik kanan, gerakan ini juga dapat membuat pikiran terbuka terhadap hal-hal yang baru. Cobalah gerakan ini secara 10 menit setiap hari, minimal 14 hari berturut-turut.

Specific posturing
Bertumpulah di lantai dengan lutut kiri dan tangan kanan. Sementara itu, kaki kanan diluruskan ke belakang dan tangan kiri diluruskan ke depan. Posisi ini bertujuan untuk mengaktifkan syaraf-syaraf tertentu secara umum dan otak kanan secara khusus. Cobalah posisi ini selama 10 menit setiap hari, minimal 14 hari berturut-turut.

Specific relaxing
Tip ini khusus anak-anak. Pertahankan posisi relaksasi setengah tengkurap. Biasakan pula posisi ini ketika anak tidur. Semakin dini, semakin baik. Biasakan pula posisi ini ketika anak sakit, sambil dipeluk oleh orang tua. Dengan demikian, otak anak berada dalam frekuensi alpha dan anak akan merasa damai karenanya.

Rotated reading
Balikkan sebuah tulisan (atas bawah), lalu bacalah tulisan tersebut dari kanan ke kiri. Cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru ini selama 2 menit setiap hari.

Left-handed foreplay
Tip yang boleh juga disebut Kamasutra ini khusus untuk lelaki yang telah menikah. Cumbulah pasangan Anda dengan menggunakan tangan kiri. (Bagi Anda yang belum menikah, jangan khawatir, Anda tetap bisa melakukannya. Caranya? Menikahlah dulu.)

Left-handed handling
Peganglah gagang pintu dan bukalah pintu dengan tangan kiri. Cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru ini setiap hari.

Left-handed brushing
Gosoklah gigi dengan tangan kiri pada pagi hari. Untuk sore atau malam hari, tetaplah menggosok gigi dengan tangan kanan. Cobalah dan teruskanlah kebiasaan baru ini setiap hari
.
Left-handed writing
Tulislah nama panggilan Anda dengan tangan kiri di atas kertas kosong. Cobalah kebiasaan baru ini minimal 10 kali sehari, minimal selama 14 hari berturut-turut. Niscaya Anda akan menemukan keajaiban, di mana pada hari ke-3 Anda dapat menulisnya dengan sangat mudah.

Left-handed signing
Buatlah tanda tangan Anda dengan tangan kiri di atas sehelai kertas kosong. Cobalah kebiasaan baru ini minimal 10 kali sehari, minimal selama 14 hari berturut-turut. Niscaya Anda akan menemukan keajaiban, di mana 2 dari 10 tanda tangan tersebut menyerupai bentuk aslinya.

Langkah 3 : MELATIH OTAK KESELURUHAN

Latih kemampuan Memori
Anda tentu masih ingat saat masih kecil, banyak hal yang harus Anda hafal. Ketajaman ingatan Anda akan meningkat jika Anda selalu melatih kemampuan memori.


Bergabunglah dalam kegiatan sosial
Memiliki jadwal aktivitas sosial yang padat diyakini dapat membuat otak bekerja lebih aktif dan mengurangi kemunduran kerja otak.

Memiliki jadwal aktivitas sosial yang padat diyakini dapat membuat otak bekerja lebih aktif dan mengurangi kemunduran kerja otak.
Selain faktor genetik, kemampuan dan kecerdasan seorang anak dapat dilatih dan diajarkan dengan cara melakukan aktivasi pada otak kanan. Umumnya para peserta yang bisa diajarkan oleh sejumlah instruktur berusia antara 4 hingga 12 tahun. Selanjutnya dicoba melakukan sejumlah kegiatan dengan mata tertutup. Anak-anak itupun melakukan berbagai kegiatan mulai dari membaca dan menebak angka. Semua itu diperoleh melalui latihan fokus.

Selain melatih otak kanan untuk kemampuan otak, motivasi ini bermanfaat bagi anak guna membangkitkan potensi diri dan karakter positif dalam diri anak. Saat ini, sejumlah kegiatan banyak ditawarkan yang tujuannya untuk meningkatkan kemampuan anak dengan berbagai metode. Selain bermacam cara yang ditawarkan, yang terpenting tentu saja perhatian dan bimbingan para orang tua terhadap sang anak itu sendiri.

Masyarakat sering kali menilai IQ (Intelligence Quotient) disamakan dengan intelegensi atau kecakapan. Padahal, IQ hanya mengukur sebagian kecil dari kecakapan.
”Justru anak yang cerdas itu adalah anak yang bisa bereaksi secara logis dan berguna terhadap apa yang dialami di lingkungannya,” jelas Eileen Rachman, psikolog yang juga Direktur Experd, konsultan sumber daya manusia pada seminar 10 Cara Mempertajam IQ dan EQ (emotional quotient) Anak, di Jakarta.

Eileen menjelaskan, IQ merupakan angka yang dipakai untuk menggambarkan kapasitas berpikir seseorang dibandingkan dengan rata-rata orang lain. Pada umumnya IQ rata-rata orang diberi angka 100.
“IQ hanya digunakan antara lain membayangkan ruang, melihat lingkungan sekeliling secara runtut dan mencari hubungan antara satu bentuk dan bentuk lainnya. Tetapi IQ tidak mengukur kreativitas, kemampuan sosial, dan kearifannya,” katanya.

Sementara itu, kecerdasan anak dilihat dari pemahaman dan kesadaran terhadap apa yang dialaminya. Kemudian di dalam pikirannya, pengalaman itu diubah menjadi kata-kata atau angka. Karena itu, Eileen menekankan pentingnya pemahaman. ”Karena pemahaman adalah kombinasi antara upaya memperbanyak masukan melalui pancaindra dan pengetahuan yang sudah dimiliki,” jelas Eileen.
Bagaimana mengoptimalkan kecerdasan anak? Eileen menyarankan agar para orang tua meningkatkan cara belajar, membaca, dan mengulang. Misalnya, untuk memperkenalkan cara membaca, ibu membantu anak dengan memberi garis di bawah kata-kata yang penting, meminta anak membaca dengan suara keras dan menjelaskan makna bacaannya.
Selain itu, orang tua juga mengenalkan strategi, mengambil keputusan yang rasional, mencetuskan ide selancar mungkin, mindmapping, meningkatkan perbendaharaan kata-kata, berpikir sambil membayangkan, humor, berpikir kritis, dan bermain. Tujuannya menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan, karena struktur otak belahan kiri dan kanan mempunyai tugas yang berbeda.
Kenapa perlu menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan? Eileen mengatakan agar anak bisa membaca lancar dengan pemahaman penuh, menulis secara kreatif, mengeja, mengingat, mendengar, berpikir sekaligus pada saat yang sama atau menjadi juara pada cabang olahraga tertentu. Semua itu dibutuhkan koordinasi otak kiri dan kanan dengan baik serta terlatih.

Tetapi menyeimbangkan kerja otak kiri dan kanan bisa pula melalui kebiasaan. Eileen menjelaskan, misalnya dengan menikmati kesenian, warna, ruang dan bentuk, menghargai kreativitas dan menghargai kepekaan perasaan.
Sementara itu, dr Andre Meaza mengatakan bahwa masa usia dini merupakan periode emas untuk melakukan proses stimulasi aktif melalui proses pengindraan dengan tujuan membentuk wiring system. ”Tahapan awal kehidupan anak merupakan tahapan penting karena anak sudah mampu menerima keterampilan dan pengajaran sebagai dasar pengetahuan dan proses berpikir.”
Andre juga menjelaskan, separuh perkembangan intelektual anak berlangsung sebelum memasuki usia 4 tahun. Justru perkembangan kognitif usia 17 tahun merupakan akumulasi perkembangan dari anak lahir.

Menurut Andre, anak berusia 0-4 tahun memiliki perkembangan kognitif sebesar 50%, 4-8 tahun sebesar 30% dan 9-17 tahun sebesar 20%. ”Memang perkembangan otak sebelum usia 1 tahun lebih cepat, tetapi kematangan otak berlangsung sesudah anak lahir,” katanya.

Dia mengingatkan bahwa pengaruh lingkungan awal pada perkembangan otak akan berdampak lama. Oleh karena itu, anak yang mendapat stimulasi lingkungan yang baik, fungsi otaknya akan berkembang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar